Si Kuning yang Sedang Mogok: Sebuah Kisah Ban Kempes dan Harapan Baru
Di sebuah pagi yang cukup cerah, Si Kuning—sebuah truk pickup kecil berwarna kuning cerah—tampak beristirahat sejenak di pinggir jalan. Namun, tunggu dulu, apakah dia benar-benar beristirahat? Ataukah sebenarnya dia sedang mogok? Dari sorot matanya (oke, lebih tepatnya dari kemiringan bannya), tampaknya dia sedang mengalami masalah klasik kendaraan pekerja keras: ban kempes!
Baca juga: Interior Jakarta, Interior Bandung, Interior Solo.
“Aduh, lagi-lagi harus ganti ban,” mungkin itu yang dipikirkan sang pemilik sambil mengusap peluh di dahinya. Ban kempes memang seperti cobaan dalam kehidupan: datang tanpa peringatan, sering di waktu yang tidak tepat, dan bikin kita harus jongkok sambil berjuang mengganti dengan yang baru.
Tapi tenang, Si Kuning tetap terlihat gagah, meskipun harus menepi sebentar. Mungkin ini juga momen refleksi baginya. Setelah sekian lama setia mengangkut barang, menemani perjalanan, dan melibas berbagai jalanan, hari ini dia hanya butuh sedikit perawatan. Seperti manusia yang butuh istirahat dan secangkir kopi, Si Kuning butuh angin baru untuk bannya.
Di sekelilingnya, suasana cukup tenang. Ada drum bekas di pinggir jalan, beberapa kabel yang tampak seperti ular malas, dan sebuah tiang yang dipenuhi dengan kertas iklan tempel—mungkin ada yang menawarkan jasa tambal ban darurat? Jika ada iklan bertuliskan “Tambal Ban 24 Jam, Dijamin Anti Kempes Lagi (kecuali kena paku),” pasti pemilik Si Kuning akan langsung menelepon.
Setiap kendaraan punya cerita, begitu juga dengan Si Kuning. Hari ini mungkin dia mogok, tapi besok? Siapa tahu dia akan kembali melaju kencang, mengangkut beban baru, dan menaklukkan jalanan lagi.